Apakah Pizza Baik untuk Sarapan atau Sereal?

Apakah Pizza Baik untuk Sarapan atau Sereal?

Sarapan adalah tindakan penting yang harus dilakukan setiap pagi. Dengan memakan sarapan yang sehat, Anda akan memiliki energi yang cukup untuk melakukan aktivitas sepanjang hari. Sereal adalah salah satu menu sarapan yang paling populer karena tidak hanya praktis dan cepat, tetapi juga menyehatkan. Namun, seorang ahli gizi baru-baru ini merekomendasikan pizza sebagai sarapan daripada sereal.

Kenapa?

Seorang ahli gizi dari New York, Chelsey Amer, mengatakan kepada Health bahwa meskipun semangkuk sereal dan susu memiliki kalori yang sama, pizza memiliki lebih sedikit gula dan lebih banyak lemak. Menurutnya, mengonsumsi pizza saat sarapan dapat mencegah sugar crash, suatu kondisi di mana tubuh lemas setelah mengeluarkan insulin dalam jumlah besar untuk mengurangi kadar gula dalam darah.

Amer juga mengatakan bahwa pizza memiliki lebih banyak protein daripada sereal, sehingga membuat Anda merasa lapar dan tidak ingin ngemil di antara waktu makan. Namun, ahli gizi asal New York Keri Gans membantah pendapat Amer, mengatakan click here bahwa sereal dapat menjadi pilihan sarapan yang sehat jika dipilih dengan nutrisi yang tepat. “Kalau Anda memilih sereal yang dilengkapi dengan serat, sarapan ini dapat membantu Anda mengurangi kolesterol dan mengontrol gula darah,” katanya.

Selain menambahkan gans, perhatikan apa yang ditambahkan ke sereal. Jika yogurt diganti dengan buah-buahan dan kacang-kacangan, sereal ini akan lebih sehat daripada pizza.

Namun, ahli gizi dari New York Melissa Rifkin mengatakan bahwa meskipun pizza mengandung lebih banyak protein daripada sereal, sepotongnya tidak memiliki nutrisi yang cukup untuk menjalankan aktivitas seharian. Rifkin mengatakan bahwa pizza akan lebih sehat jika diberi lebih banyak sayuran, keju, dan gandum utuh. Makanan ini tidak mengandung gula dan penuh dengan serat dan protein.

Ternyata Kotak Pembungkus Pizza Mengandung Racun!

Menurut DokterSehat.Com, pizza dianggap sebagai makanan yang tidak sehat, meskipun rasanya lezat. Yang menjadi masalah adalah jika kita sering memesan pizza untuk diantar ke rumah, kita dapat menghadapi masalah yang lebih besar karena racun yang terkandung di dalam kotak pembungkusnya.

Sebagaimana dilaporkan oleh Times of India, kotak pembungkus pizza biasanya terbuat dari bahan yang mirip dengan kardus dan seringkali berasal dari barang yang didaur ulang yang dapat mengandung zat berbahaya seperti lem, pewarna, tinta, dan lainnya. Kandungan berbahaya ini dapat masuk ke dalam pizza, terutama saat pizza yang masih panas dimasukkan dan menempel pada kotak pembungkus.

Disebutkan oleh Food Standard Agency bahwa dissobutyl phthalate (DIBP), salah satu bahan berbahaya yang dapat ditemukan di dalam kotak pembungkus pizza, adalah salah satunya. Bahan ini dapat mengganggu sistem reproduksi manusia dan mengganggu sistem endokrin. Selain itu, perfluoroalkyl ethyl, yang memicu, adalah bahan lain yang dapat menempel dan meresap ke dalam pizza.