Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk pada Kamis (30/11/2023) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung melemah senilai Rp 4.000 per gram menjadi Rp 1.120.000.
Pelemahan harga emas Antam ini mengakhiri tren positif dua hari sebelumnya di mana harganya pengeluaran hk naik terus selama dua hari beruntun. Kendati melemah hari ini, dalam tujuh hari terakhir, harga emas Antam telah menguat Rp 25.000 per gram.
Sementara harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) berada di posisi Rp 1.019.000 per gram, turun Rp 4.000.
Melansir situs Logam Mulia, meski harga emas antam terkoreksi, posisi ini mendekati level tertinggi sepanjang masa emas. Rekor tertinggi harga emas tersentuh dua hari lalu 28 November di level Rp 1.150.000 yang menembus rekor tepat sebulan lalu, atau 28 Oktober 2023 di level Rp 1.136.000 per gram.
Penurunan harga emas antam terjadi, meski harga emas spot global masih menguat yang juga diikuti perdagangan kemarin didorong dari sentimen melemahnya dolar dan ekspektasi bahwa The Fed AS telah selesai menaikkan suku bunga. Harga emas global telah mencapai level tertinggi dalam lebih dari enam bulan.
Harga emas kini masuk area short trend bullish, dengan indeks dolar dalam tren menurun di tengah harapan The Fed tidak akan lagi menaikkan suku bunga dan bahkan mungkin akan memangkasnya pada musim semi tahun depan.
Hal ini juga dapat dibuktikan dengan perangkat CME FedWatch, di mana sebanyak 98,5% pasar memprediksi The Fed akan kembali menahan suku bunga acuannya di pertemuan Desember mendatang.
Sementara 49,5% berekspektasi The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga pertamanya sebesar 25 basis poin (bps) pada Mei 2024 menjadi 5-5,25%.
Ekspektasi tersebut ikut menyeret ke bawah indeks dolar dan imbal hasil US Treasury.
Indeks dolar ada di posisi 102,84 pada perdagangan kemarin, Rabu (29/11/2023). Meski menguat, indeks dolar bergerak di level terendahnya sejak pertengahan Agustus atau tiga bulan lebih.
Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun ada di angka 4,26% pada perdagangan kemarin, terendah sejak pertengahan September 2023 atau dua bulan lebih.
Hal ini juga dapat dibuktikan dengan perangkat CME FedWatch, di mana sebanyak 98,5% pasar memprediksi The Fed akan kembali menahan suku bunga acuannya di pertemuan Desember mendatang.
Sementara 49,5% berekspektasi The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga pertamanya sebesar 25 basis poin (bps) pada Mei 2024 menjadi 5-5,25%.