Kabid PTK Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Wijayanti, Mendorong Guru untuk Menjadi Guru Penggerak yang Berkualitas

Kabid PTK Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Wijayanti, Mendorong Guru untuk Menjadi Guru Penggerak yang Berkualitas

Dalam upaya mendukung Program Pusat untuk mencapai target Guru Penggerak, Dinas Pendidikan Kota Bekasi akan menyelenggarakan festival program guru penggerak di aula Marsudirini Kemang Pratama Kota Bekasi. Ini adalah upaya untuk mendorong minat guru untuk menjadi guru penggerak.

Hasil kerja guru penggerak angkatan ke-7 ini memberikan penilaian dan motivasi bagi para guru untuk mengikuti diklat enam bulan untuk menjadi guru penggerak di Kota Bekasi. Kepala Bidang PTK Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Wijayanti, menyatakan bahwa hal ini disebabkan oleh tingkat minat yang rendah di Kota Bekasi.

Tim dari provinsi Jawa Barat menilai kegiatan ini untuk melihat langsung bagaimana para guru penggerak angkatan ke tujuh melakukan diklat langsung dan daring selama enam bulan. Ini juga bertujuan untuk mendorong mereka untuk bergabung dengan program guru penggerak.

Guru penggerak program yang didanai oleh pemerintah pusat. Dia menambahkan bahwa angkatan kelima hingga sembilan di Kota Bekasi telah mengikuti program ini, yang merupakan tranformasi pendidikan menuju kurikulum bebas.

Apalagi saat ini, menjadi kepala sekolah memerlukan sertifikasi dari guru penggerak. Selain itu, tujuannya adalah meningkatkan kualitas guru dalam pendekatan pembelajaran yang berfokus pada siswa dengan siswa sebagai subjek pembelajaran. Selama enam bulan, guru penggerak mengikuti pelatihan untuk memenuhi indikator sampai refleksi dan tindakan nyata.

Dia menyatakan bahwa para guru penggerak yang telah melakukan diklat ilmu sebelumnya telah memberikan pelajaran kepada siswa. Sementara seleksi guru penggerak dari pusat dan saat ini untuk angkatan ke-11 telah selesai.

Guru penggerak juga memiliki tanggung jawab untuk membagikan pengetahuan mereka kepada guru lain di tingkat sekolah maupun daerah. Para guru penggerak mendorong ruang belajar bebas yang saat ini digunakan sesuai kurikulum.

Guru penggerak sedang mengalami transformasi ke cara ajar baru yang berpusat pada siswa karena mereka memiliki kemampuan dan guru – guru yang saat ini tidak memiliki kesempatan untuk melakukannya – masih memiliki kesempatan. Guru penggerak memiliki komunitas program kopdar di mana mereka saling menyemangati dan mengasah kemampuan mengajar satu sama lain.membuat webinar sebagai ruang aksi nyata mereka,” katanya.

Setiap guru penggerak diberi kebebasan untuk menerapkan ide dan ide-ide yang dipelajari selama diklat dalam kehidupan nyata. Untuk angkatan ke-8, diklat berlangsung selama enam bulan untuk penilaian.

Di Bekasi, ada 48 guru di angkatan kelima, 84 di angkatan tujuh, 73 di angkatan delapan, dan 83 di angkatan sembilan https://www.kemenagkabbekasi.com/ yang masih berlangsung.Oleh karena itu, itu hanya sedikit, tetapi saya meminta guru untuk lebih bersemangat, karena ini akan menjadi dasar bagi Kepsek dan Pengawas. Selain itu, ini tidak terbatas pada guru ASN.

Wijayanti menjelaskan bahwa dana untuk diklat guru penggerak berasal dari pemerintah pusat dan provinsi.Pemerintah pusat berharap guru penggerak dapat mengubah pendidikan.